28 Maret 2010

Hegemoni Barat

Peta politik, ekonomi, dan militer dunia, adalah peta hegemoni dan dominasi. Tidak saja hegemoni dan dominasi fisik, tapi juga pola pikir. Pers Barat melakukan cuci otak jauh sampai keseluruh pelosok bumi melalui media yang dimotori oleh CNN. Menurut Adian Husaini, setiap hari pers Barat memproduksi 5-6 juta kata, sementara media timur hanya sepersepuluhnya. Sekiranya media timur itu diasumsikan media Islam, maka cuci otak barat terhadap terhadap Islam dibanding dengan arus informasi Islam terhadap Barat berjalan sangat timpang. Kebenaran kemudian menjadi sesuatu yang bersifat numerik. Bukankah demokrasi yang kita adopsi dari Barat sangat bertumpu pada suara terbanyak?
Hegemoni Barat dibidang militer pasca runtuhnya Uni Sovyet semakin menguatkan keyakinan bahwa perang hanya mungkin dimenangkan manakala kita menggunakan peralatan dan teknologi Barat. Beberapa perang antara Arab-Israel sejak 1948, 1967, dan 1973 selalu dimenangkan oleh Israel yang menggunakan peralatan tempur AS. Perang Teluk I dan II menunjukan superioritas teknologi Barat terhadap Timur. Ini sudah menjadi kesadaran kolektif dikalangan perwira militer Indonesia, sehingga sejak 1970-an, Indonesia meninggalkan teknologi Timur yang sempat menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat Asia Tenggara.

22 Maret 2010

Mengendalikan Keinginan

Di jadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang di ingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga). (QS Ali Imran 14).
Kutipan ayat di atas menggambarkan bahwa manusia memang tidak lepas dari keinginan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini, namun keinginan itu dapat menjerumuskan kita ke dalam jurang kemaksiatan manakala kita mendapatkannya dengan cara yang haram. Bahkan keinginan bisa menjadi sumber penderitaan manakala keinginan itu tidak dapat di capai. Banyak contoh orang yang stress, sakit dan yang lebih parah ada yang nekat sampai bunuh diri ketika keinginanya tidak kesampaian.
Oleh karena itu betapa pentingnya kita belajar untuk bisa mengendalikan keinginan dan belajar menerima kenyataan setelah kita mengusahakan keinginan kita untuk meraih kesenangan di dunia agar kita tidak sampai melakukan hal-hal yang justru tambah merugikan kita seperti contoh di atas. Pada hal Allah telah menjanjikan ada yang lebih baik dari pada kesenangan dunia tersebut

04 Maret 2010

SPILIS, Korbannya Kaum Intelektual

Ini bukan Spilis penyakit kulit, tapi penyakit SPILIS yang kepanjangannya adalah Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme. Korbannya pun kebanyakan adalah kaum intelektual seperti mahasiswa. Orang yang terkena SPILIS ini lebih mendewakan akal, jadi kalau ada ajaran Islam yang menurut mereka tidak masuk akal, mereka pun mereka pun mereka-reka atau merubahnya agar sesuai dengan kehendak akalnya. Mmm.., mengerikan sekali penyakit ini..