23 Agustus 2009

Kiprah Media Islam

Dalam dunia pers nasional, kiprah media Islam tidak begitu menonjol, hanya ada beberapa saja yang cukup berani menyuarakan suara Islam secara total, meski dengan resiko dibredel.
Sementara media-media nasional yang bersifat umum begitu mendominasi, sehingga seringkali jika ada pemberitaan yang ada hubunganya dengan Islam pemberitaanya tidak seimbang dan tidak obyektif.
Di Internet, pemberitaanya lebih obyektif, lewat kiprah situs-situs Islam.

Aturan Hidup

Kehidupan manusia jaman sekarang kian jauh dari aturan-aturan yang telah dibuat oleh Allah. Mereka lebih menyukai membuat aturan-aturan sendiri, berdasarkan kepentingan mereka, namun tak jarang aturan yang mereka buat justru memusingkan mereka sendiri, sedangkan orang-orang yang meninggalkan aturan-aturan Allah yang turun melalui utusanya sama saja dengan orang yang kehilangan pegangan hidup. Sejarah telah menceritakan bahwa manusia yang telah kehilangan pegangan hidup, yaitu aturan-aturan yang telah disampaikan oleh para utusan Allah, maka kecelakaan dan kehancuranlah yang diterimanya. Al-Qur'an telah menceritakan bagaimana Allah telah menghancurkan negeri kaum Ad, kaum Tsamud dan menenggelamkan raja Fir'aun di laut merah.
Manusia memang telah diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sempurna, diberi akal untuk berpikir dan bentuk Jasmani yang Indah, namun semua itu telah membuat sebagian besar manusia menjadi arogan, lupa terhadap yang menciptakan mereka, sehingga mereka berbuat semauanya dan tak memperdulikan lagi aturan-aturan yang diberlakukan oleh Allah.
Jika sudah demikian adanya, maka Allah tidak akan segan-segan lagi mengembalikan manusia ke tempat yang serendah-rendahnya, seperti firman Allah yang tercantum dalam surat At Tiin ayat 4 dan 5 yang berbunyi: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)".

22 Agustus 2009

Mencerna Suatu Berita

Sepatutnyalah mencerna berita yang datang dari orang lain, karena kadang-kadang berita itu belum tentu benar, hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman yang tak jarang menjadi sesuatu yang membahayakan.
Pada jaman Nabi Muhammad SAW, hampir saja terjadi pertumpahan darah akibat suatu berita yang tidak diusut lebih jauh. Pada saat itu utusan Nabi yang bernama Walid bin Uqbali disuruh mengambil zakat dari Bani Mustaliq, sesampai di sana ia mengurungkan niatnya, karena melihat Bani Mustaliq berkumpul dalam jumlah yang banyak dan ia pikir akan membunuhnya.
Walid pun kembali dan malah melaporkan bahwa Bani Mustaliq telah murtad, padahal sebenarnya Bani Mustaliq berkumpul untuk menyambut utusan Nabi dengan penuh hormat. Ketika Nabi mempersiapkan angkatan perang untuk menumpas mereka, maka turunlah ayat ini: "Wahai orang yang beriman! Jika orang fasik datang membawa berita padamu, maka hendaklah kamu selidiki(lebih dulu) supaya kamu jangan melakukan (tindakan) terhadap suatu golongan dengan ceroboh, nantinya kamu akan menyesal". (Surat Al-Hujurat ayat 6).

Sogokan

Di negeri ini sogok menyogok telah menjadi budaya, hendak bekerja untuk mencari uang harus mengeluarkan uang dulu agar bisa diterima kerja, hendak menyelesaikan suatu urusan birokrasi harus dilicinkan dulu dengan uang agar urusanya lancar, hendak menjadi pemimpin harus membagi-bagikan uang agar dapat terpilih. Mmm..Hal yang dapat menurunkan kualitas bangsa ini.

Rasulullah SAW bersabda: "Perbuatan menyogok dan disogok adalah dosa besar, pelakunya dilaknat oleh Allah SWT. (HR.Tirmidzi, no.1257).

21 Agustus 2009

Janganlah Berputus Asa Dari Rahmat Allah

Manusia adalah mahluk yang lemah, yang tidak luput dari segala kelalaian dan kesalahan, namun tak patutlah bagi kita untuk berputus asa dari rahmat Allah dengan mengatakan "terlanjur" dan terus melakukan kesalahan dan dosa. Padahal Allah adalah Sang Maha Pengampun yang senantiasa membuka pintu bagi hambanya yang ingin bertaubat.

Rasulullah SAW bersabda: "Tiap anak Adam adalah pembuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang membuat kesalahan ialah mereka yang segera bertaubat. (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah).