28 Oktober 2008

Titian Jiwa

Pelan langkah menyusur titian jiwa
Licin dan sempit
Sementara di bawah arus begitu deras
Aku enggan jatuh dan terbawa arus
Aku harus melanjutkan langkahku..
Meski perlahan dan merambat
Aku harus tiba ditujuan...
Tapi titian jiwa ini terasa panjang
Sehingga aku merasa lelah...
Sehingga pusat pikiranku terbelah aku kadang tak fokus lagi tuk menggapai tujuan yang diraih...
Aku tak mau terjebak disini..,
Di Titian Jiwa..,
Jatuh tidak...!!
Sampai tujuanmu tidak...!!
Wahai sang penguasa langit dan seisinya...!!
Wahai rajanya manusia...!!
Berilah hambamu ini kekuatan dan kesabaran...

17 Oktober 2008

Pancaran Jiwa

Entah aku kadang selalu iri melihat orang yang mempunyai pembawaan tenang.
Berbicara teratur, mengerjakan sesuatu dengan tidak tergesa2, tanggap tapi tidak reaktif.
Asyik sekali melihat orang seperti ini, ingat..! Ini ketenangan yg tidak dibuat2..krn jelas sekali perbedaanya..antara yg dibuat2 dgn yg sudah terlatih..ya menurut buku psikologi yg pernah aku baca, bahwa ktenangan yg dimiliki oleh seseorang tidak datang dengan sendiri tetapi dari tahapan-tahapan latihan yang terus menerus hingga menjadi kebiasaan atau sikap.
Adapun pembawaan dari gen itu hanya sarana mempermudah pembentukan sikap.
Nah..! Proses pembiasaanya ini yg susah, padahal bila berhasil, menjadi orang yang bersikap tenang akan terlihat pancaran jiwanya.

09 Oktober 2008

Menggapai Impian

Mencari celah dan jalan untuk menggapai impian itu memang sulit untuk seorang yang masih dalam tahap belajar, meski telah diberi peta dan petunjuk.
Jiwa yang masih berada dalam kungkungan nafsu selalu saja melanggar petunjuk-petunjuk yang telah diberikan.
Kita masih saja terjebak oleh fatamorgana yang menyenangkan dan memberikan kebebasan, sedangkan petunjuk kita rasakan sebagai sesuatu yang mengikat hingga kita tak bebas melakukan apa yang kita mau. Padahal petunjuk itu bersifat real di akhir nanti, yang akan membawa kepada impian yang abadi, daripada impian-impian fana yang kita kejar di dunia ini.