11 Desember 2008

Digilas Roda Sekulerisme

Mengkhawatirkan memang melihat pola hidup sebagian besar masyarakat Indonesia sekarang. Mereka semakin berani melakukan berbagai cara untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Ajaran dan Hukum Islam hanya dijadikan simbol dan dianggap kuno.
Mereka semakin jauh dari ajaran Islam dan lebih mendekap sekulerisme yang lebih menjanjikan kebebasan dan keuntungan duniawi. Uhf mengerikan sekali..! Janganlah kita termasuk golongan mereka..!!

30 November 2008

Meluruskan Jalan

Manusia membuat jalan lurus (Tol) untuk kendaraan agar mempermudah dan memperlancar serta mempercepat pada tempat tujuan kita.

Demikian pula kita perlu meluruskan jalan hidup kita sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah, agar mempermudah dan memperlancar untuk mencapai hari akhir yang bahagia.

19 November 2008

Mengingat Kematian

Tak terasa orang-orang yang kukenal telah banyak yang meninggalkan dunia fana ini.
Dulu sering kulihat canda mereka, duka mereka, namun setelah sang maha pencipta menentukan masa akhir hidup, maka mulut yang biasa tersenyum, mata biasa berkedip, dan nafas yang biasa turun naik mengiringi irama kehidupan mendadak berhenti, terdiam dan tak berdaya.
Akupun merenung....hem..aku pun akan seperti mereka, entah kapan..? Yang kupikirkan, apakah aku telah membawa bekal yang cukup berupa amal-amal shalih..?? Apakah aku akan mengalami keadaan seperti mereka dalam keadaan khusnul khotimah???
Entahlah...kuusahakan saja..

06 November 2008

Goncangan Moral

Zaman terus bergulir meniti waktu
Merubah wajah dengan kanvas teknologi.
Melenakan dan menggerogoti fundamental moral hingga tergoncang digoyang kesenangan dunia.
Dikoridor kota, bahkan di ruang pedesaan pagar tak lagi kuat.
Globalisasi dan liberalisasi melibas semuanya.
Wajah negriku tak luput dari perubahan itu..efek teknologi yang baik begitu sulit tuk diraih, sementara efek buruknya mengalir begitu deras mengisi relung jiwa anak bangsa.

28 Oktober 2008

Titian Jiwa

Pelan langkah menyusur titian jiwa
Licin dan sempit
Sementara di bawah arus begitu deras
Aku enggan jatuh dan terbawa arus
Aku harus melanjutkan langkahku..
Meski perlahan dan merambat
Aku harus tiba ditujuan...
Tapi titian jiwa ini terasa panjang
Sehingga aku merasa lelah...
Sehingga pusat pikiranku terbelah aku kadang tak fokus lagi tuk menggapai tujuan yang diraih...
Aku tak mau terjebak disini..,
Di Titian Jiwa..,
Jatuh tidak...!!
Sampai tujuanmu tidak...!!
Wahai sang penguasa langit dan seisinya...!!
Wahai rajanya manusia...!!
Berilah hambamu ini kekuatan dan kesabaran...

17 Oktober 2008

Pancaran Jiwa

Entah aku kadang selalu iri melihat orang yang mempunyai pembawaan tenang.
Berbicara teratur, mengerjakan sesuatu dengan tidak tergesa2, tanggap tapi tidak reaktif.
Asyik sekali melihat orang seperti ini, ingat..! Ini ketenangan yg tidak dibuat2..krn jelas sekali perbedaanya..antara yg dibuat2 dgn yg sudah terlatih..ya menurut buku psikologi yg pernah aku baca, bahwa ktenangan yg dimiliki oleh seseorang tidak datang dengan sendiri tetapi dari tahapan-tahapan latihan yang terus menerus hingga menjadi kebiasaan atau sikap.
Adapun pembawaan dari gen itu hanya sarana mempermudah pembentukan sikap.
Nah..! Proses pembiasaanya ini yg susah, padahal bila berhasil, menjadi orang yang bersikap tenang akan terlihat pancaran jiwanya.

09 Oktober 2008

Menggapai Impian

Mencari celah dan jalan untuk menggapai impian itu memang sulit untuk seorang yang masih dalam tahap belajar, meski telah diberi peta dan petunjuk.
Jiwa yang masih berada dalam kungkungan nafsu selalu saja melanggar petunjuk-petunjuk yang telah diberikan.
Kita masih saja terjebak oleh fatamorgana yang menyenangkan dan memberikan kebebasan, sedangkan petunjuk kita rasakan sebagai sesuatu yang mengikat hingga kita tak bebas melakukan apa yang kita mau. Padahal petunjuk itu bersifat real di akhir nanti, yang akan membawa kepada impian yang abadi, daripada impian-impian fana yang kita kejar di dunia ini.

29 September 2008

Memaknai Idul Fitri

Hari raya Idul Fitri pun segera tiba, kesuciannya menyambut orang-orang yang telah menjalankan puasanya dengan sungguh-sungguh.
Hadiah istimewa dari Allah yang pantas mereka dapatkan.
Hari besar yang suci ini bisa dijadikan landasan ke depan, agar kita semakin baik lagi dalam mengisi kehidupan.
Saling mendoakan antar sesama Muslim pada hari yang suci ini juga bisa menjadi landasan yang kuat untuk meningkatkan tali silaturahim antar sesama Muslim.
Selamat Idul Fitri, Taqaballalahu minna waminkum.

20 September 2008

I'tikaf

Tinggal selama sepuluh hari di dalam Masjid dan selama itu kita tidak boleh keluar kecuali untuk ke kamar kecil. Makan? Bisa di kirim oleh istri, saudara, atau anggota keluarganya yang lain.
Itulah i'tikaf yang sesungguhnya, di dalam Masjid kita bisa mengerjakan amalan-amalan yang wajib dan sunnah untuk semakin mendekatkan diri kita kepada Allah.
Namun hal itu sangatlah berat, entah kapan aku bisa melaksanakannya, sampai saat ini aku belum mampu melaksanakannya.

14 September 2008

Mencapai Tujuan

Terus menguak tirai-tirai kehidupan, mencari jalan yang lurus untuk sampai tujuan.
Untuk itu diperlukan petunjuk yaitu Al-Qur'an dan Sunnah.

11 September 2008

pengendalian Diri

Memasuki pertengahan Ramadhan makin terasa beratnya mengendalikan diri kita dalam memerangi hawa nafsu, ada saja sesuatu yang bisa mengurangi nilai shaum kita. betapa sulit menjaga indera kita, maka semasa kita belum begitu kuat dalam menjaga indera kita, lebih baik perbanyaklah tinggal dirumah, untuk menghindarkan mulut kita dari ghibah, mata kita dari pandangan syahwat dan hati kita dari angan-angan kotor.

07 September 2008

Shalat Tarawih

Aku sempat bingung mengenai jumlah raka'at shalat Tarawih, ada yang 11, 23, dan bahkan 40-an lebih. Setelah kucoba mencari dari berbagai sumber, akhirnya aku lebih memilih yg 11 rakaat berdasarkan hadis yg diriwayatkan dari Aisyah istri Nabi SAW. Mengerjakanya pun lebih santai, tidak terburu2 seperti kebanyakan yg mengerjakan 23 raka'at. Ibadah tidak diukur dari kuantitas tapi kualitas, dan yang penting tidak keluar dari koridor yang ditetapkan.

03 September 2008

FORMULA HIDUP

Kalau kita mau sejenak merenungi makna puasa dengan lebih dalam, maka disitu kita akan menemui formula hidup yang dapat memudahkan jalan hidup kita. Tentu saja kalau kita mampu menjalani puasa ramadhan dengan baik, dan berlanjut pasca bulan Ramadhan. Konsep hidup ini jauh lebih baik dari formula hidup yang dibuat oleh manusia, seperti AA Gym dgn MQnya, Ari Ginanjar dgn ESQnya, Mario Teguh dgn Golden waysnya, Stephen Covey, Napoleon Hill, dll.

01 September 2008

Bulan Suci Ramadhan

Engkau telah datang wahai bulan suci. mampukah aku menjaga kesucianmu dengan amalanku? mampukah aku melanjutkan kesucian setelah engkau pergi? moga aku dapat mengisi hari-harimu dengan baik, terus, terus dan terus meskipun engkau telah pergi.

26 Agustus 2008

Menjaga Keseimbangan

Untuk menjaga keseimbangan keuangan. baiknya kita menghitung pengeluaran, tetapi jika terlalu menghitung-hitung pengeluaran sehingga untuk memberikan sesuatu yang baik dan bermanfaat kita enggan melakukanya, tentu kita dianggap pelit, maka kehinaanlah yang didapat.
Tapi pemborosan yang tidak diperhitungkan dapat menghancurkan kehidupan diri sendiri yang akan berakhir dengan kehinaan pula.
Maka dari itu, bersikaplah pertengahan! agar seimbang.

17 Agustus 2008

Sogokan

Di negri ini sogok menyogok telah menjadi budaya
Hendak bekerja untuk mencari uang, harus mengeluarkan uang dulu, hendak menyelesaikan suatu urusan, harus di licinkan dulu dengan uang agar lancar, hendak menjadi pemimpin harus mengeluarkan uang agar terpilih.
hmm... hal yang dapat menurunkan kualitas bangsa ini. Nabi SAW bersabda: "Perbuatan menyogok dan disogok adalah dosa besar, pelakunya dilaknat oleh Allah SWT. (HR Tirmidzi, no.1257).

09 Agustus 2008

Kebenaran

Tak jarang orang mendapatkan keberhasilan dengan tipu daya, tapi mereka tidak menyadari bahwa itu hanya keberhasilan sementara, karena kebenaran tidak akan termusnahkan.
Kebenaran akan tetap hidup didalam masyarakat dan akan tetap bersinar didalam kalbu manusia, karena datang dari sumber kebenaran yaitu ALLAH.

02 Agustus 2008

Pelarian Diri

Untuk melepaskan diri dari berbagai tekanan berat yang menindih perasaanya, tak jarang orang mencari pelarian diri dengan menenggak minuman keras sampai mabuk.
Biasanya orang seperti ini kurang berani menghadapi kepahitan hidup, sebab jiwanya terlalu kecil untuk percaya pada kekuatan sendiri dan imannya terlalu lemah untuk menyandarkan diri kepada Allah, sehingga tanpa pegangan dan kepercayaanya, ia hanyut ke alam khayal.

26 Juli 2008

Kejujuran

Kemiskinan harta karena menuntut hidup secara jujur haruslah tetap dihadapi tanpa rasa jemu, bagaimanapun gelapnya penghidupan orang yang menuntut kejujuran tidak akan tersesat, sebab cahaya dalam hatinya tidak pernah padam.
Sebaliknya orang yang hidup di atas gelimangan harta yang diraih dengan ketidakjujuran, ibarat duduk di atas kursi emas di dalam penjara.

25 Juli 2008

Sabar

ujian hidup yang harus kuhadapi begitu banyak dan aku harus mengalahkannya sampai di ujung usia. Kesabaran adalah senjata untuk menghadapinya, ku coba untuk singkirkan keluh kesah, caci maki, merutuk dan putus asa, sebab keluh kesah hanya membuahkan kelelahan dan menghilangkan pahala dari sang maha pencipta. untuk semua itu tak ada lain sabarlah yang mesti ditempuh, walau terasa pahit, toh selebihnya membawa manfaat.

24 Juli 2008

Memperhitungkan Langkah

Memperhitungkan setiap langkah terkesan lambat, tetapi masih lebih baik daripada cepat dan terburu-buru dalam mencapai suatu tujuan, sebab jalan yang dilalui dalam hidup penuh jebakan.
Orang yang berakal berani mundur langkah, jika mundur langkah itu untuk menghindari kesalahan bukanlah suatu kekalahan.
Makanya orang berakal selalu berhati-hati, sebab ia memperhitungkan setiap langkahnya agar tak terperosok ke dalam jebakkan hidup.

23 Juli 2008

Mengenal Diri

Pencarianku dalam menelusuri lorong-lorong jiwa terus berlanjut, titik demi titik kulalui untuk menemukan cahaya dalam diriku.
Cahaya itu adalah pengetahuan yang diberikan oleh Allah.
Dengan cahaya itu aku akan mengenal diriku sendiri dalam segala kelemahan dan kekuatan yang aku miliki.
Namun cahaya itu saat ini belum aku miliki, aku masih sibuk maju mundur menelusuri lorong-lorong jiwaku.
Entah sampai kapan kudapatkan sepenuhnya cahaya itu.

kiprah awal

permulaan identik dengan kesulitan. kebingungan, keraguan dan ketakutan selalu menghiasi langkah awal ini.
Namun setelah kita bisa melewati langkah permulaan tersebut, kita akan merasa terbiasa dan kebiasaan akan memunculkan kemudahan, jadi bersabarlah dalam menghadapi kiprah awal.