06 Desember 2009

Penilaian Allah Dan Penilaian Manusia

Salamah bin Dinar, seorang salafush shalih dan termasuk perawi hadis terpercaya (w.140) memberi nasihat kepada salah seorang sahabatnya:"Lakukanlah apa yang disukai Allah sekalipun hal itu tidak disukaimu, tinggalkanlah apa yang dibenci Allah sekalipun engkau menyukainya, niscaya engkau akan selamat di dunia dan akhirat.
Lihatlah apa yang membawamu pada kebaikan lalu pertahankanlah sekalipun itu dinilai tidak baik oleh manusia.
Lihatlah apa yang membawa dirimu pada kerusakan lalu tinggalkanlah sekalipun dipandang baik oleh kebanyakan manusia.

04 Desember 2009

Perdebatan

Debat tak jarang menimbulkan pertengkaran, apa lagi jika debat itu sudah tak lagi sehat, seperti asal bicara (debat kusir) atau yang lebih parah lagi jika perdebatan itu sudah menyerang pribadi hingga keluar dari substansi yang sedang dibicarakan.
Padahal debat bisa menjadi lebih sehat jika dilakukan dengan sopan santun dan budi pekerti yang lembut, tidak hanya akan membawa kedua belah pihak pada kejujuran, tetapi dapat menghilangkan segala dendam dan sakit hati.
Dan hal itu dapat membawa keduanya untuk saling menghargai. Sedangkan jika perdebatan dilakukan dengan penuh amarah dan berusaha menjatuhkan lawan dengan menyerang sisi pribadi atau mengejek secara fisik hingga keluar dari konteks, maka hal inilah yang akan menimbulkan permusuhan dan mengobarkan api percekcokkan di antara kedua belah pihak yang sedang bertukar pikiran itu.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabut ayat 46 : "Dan janganlah kamu bertukar pikiran (berdebat) dengan ahli kitab melainkan dengan cara yang lebih baik".

03 Desember 2009

Sekularisasi

Di Indonesia sekularisasi telah merasuk ke dalam sendi-sendi kehidupan bangsa ini. Hampir disegala bidang telah berbau sekuler, baik itu politik, sosial, budaya bahkan pendidikan. Dibidang sosial banyak orang dalam memenuhi kebutuhanya sudah tak peduli dengan halal atau haram. Di bidang budaya banyak orang terutama para wanita sudah tak malu lagi menggunakan pakaian yang mengumbar aurat mereka, bahkan hal itu dijadikan hal yang lagi ngetren. Dan yang lebih parah lagi adalah sekularisasi di bidang politik. Paradìgma sekularis sudah terbentuk sedemikian rupa di benak para politisi, baik yang berada dijalur eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Bahkan pada organisasi politik itu sendiri. Korupsi yang terus merajalela tanpa rasa malu (Money Politic) begitu mudah dilakukan. Akibatnya kedudukan yang telah diraih dimanfaatkan untuk menguras kekayaan negara bagi kepentingan pribadi, keluarga, dan kelompoknya. Mereka telah melakukan pengkhianatan besar terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Padahal pengkhianatan ini akan berdampak pada kehancuran dan kemiskinan diri dan masyarakat. Inilah yang dinyatakan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis riwayat Imam Dailami, bahwa amanah itu akan mengundang rezeki. Sebaliknya pengkhianatan akan mengundang kefakiran.
Allah SWT selalu memerintahkan orang-orang beriman untuk senantiasa melaksanakan amanah. "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasulnya (Muhammad) dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS al-Anfaal, 27). Sekularisasi diberbagai bidang itu berawal dari sekularisasi dibidang pendidikan yang mengakibatkan sekularisasi dibidang kehidupan yang lainnya.

02 Desember 2009

Menilai Bencana Dari Sudut Pandang Islam

Bencana-bencana yang kerap terjadi beberapa tahun terakhir ini sempat meresahkan berbagai kalangan masyarakat di seluruh dunia.
Tragedi yang paling memilukan sepanjang sejarah terutama bagi Indonesia adalah bencana tsunami yang memporakporandakan Aceh dan sebagian Sumatera Utara, bahkan juga sebagian wilayah negara-negara tetangga seperti Thailand dan India.
Berbagai analisa pun dilakukan oleh para Ilmuwan dunia, dan menghasilkan kesimpulan bahwa bumi kita sedang mengalami pemanasan global (Global Warming) yang muncul akibat perbuatan manusia itu sendiri.
Sementara dari sudut pandang Islam, sejak jaman Nabi Muhammad SAW, telah memprediksi akan maraknya bencana setelah jamannya mereka kelak.
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Apabila ghanimah hanya dinikmati para penguasa, amanah dianggap ghonimah, zakat dianggap pembayar denda, suami sudah dikendalikan istri, anak mendurhakai ibunya, teman dihormati tetapi orangtua dilecehkan, Masjid menjadi tempat bisnis, orang tak berahlak dipercaya menjadi seorang pemimpin, preman dimuliakan karena kejahatannya, minuman keras dianggap minuman biasa, laki-laki memakai sutera, wanita menyukai profesi menyanyi, bunyi-bunyian dijadikan penghibur, generasi penerus menjelek-jelekan generasi sebelumnya, kalau sudah terjadi demikian akan muncul angin merah, yaitu angin pembawa bencana, baik berupa bencana alam maupun bencana penyakit, dan tanah longsor. Wajah-wajah manusia berubah menjadi seperti kera dan babi serta tragedi terus menerus."
(HR.Iman Turmudzi).
Tingkah manusia yang disebutkan dalam Hadits tersebut benar-benar terjadi pada kehidupan manusia sekarang ini.
Tidakkah kita berpikir...?