Selama manusia bersifat variable(berubah-ubah) dan hidup dalam alam yang berubah-ubah pula maka dia harus menyiapkan diri menghadapi kenyataan tersebut.
Selama kita hidup, senang dan sedih akan mendatangi kita bergantian, rasa senang bisa berupa kemenangan dalam persaingan atau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.
Pada umumnya kita mengekspresikan rasa senang kita dengan sesuatu yang berlebihan, seperti merayakan kemenangan dengan pesta pora yang banyak menghamburkan uang. Sementara rasa sedih biasanya muncul karena disebabkan oleh kekalahan, kegagalan dan kehilangan. ketika mengalami hal tersebut biasanya kita akan larut dalam penyesalan, meratapi, atau bahkan ada yang sampai mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Padahal menurut Allah SWT, kita tidak boleh melakukan hal-hal tersebut, seperti firmannya dalam Al-Qur'an: "Kami jelaskan yang demikian, supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap yang diberikannya kepadamu, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri" (QS.Al-Hadid 23).
13 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar