Berbicara dan mengemukakan pendapat itu memang hak setiap orang, yang
penting perkataan atau pikiran yang dikeluarkanya itu tidak mengganggu
dan membahayakan orang lain, karena itu memang bagian dari hak azasi
atau potensi yang harus dihargai. Namun jika kata-kata atau
pendapatnya itu merugikan bahkan membahayakan orang laìn ini bukan
lagi soal hak azasi tapi penghinaan yang harus dicegah. Apalagi
kata-kata atau pendapatnya itu cenderung menyelewengkan ayat-ayat
Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Nabi ini tentu saja sebuah kedzoliman yang
bukan hanya perlu dicegah, tapi perlu dimusnahkan. Lontaran kata dan
Pemikiran yang bersifat melecehkan kitab suci umat Islam dan
sunnah-sunnah Nabi itu kerap keluar dari orang-orang liberal.
Menghujat para ulama dan pemutarbalikan fakta juga sering
dipertontonkan oleh orang-orang yang mengusung pemikiran liberal ini.
Yang lucunya orang-orang liberal ini mengaku beragama Islam, tapi
malah mengkritisi ayat-ayat Al-Qur'an yang dianggap tidak sesuai
dengan kondisi kekinian. Pandangan yang sama mereka lakukan pada fikih
Islam, sehingga mereka pun dengan bangga membuat buku yang berjudul
''Fikih Lintas Agama''. Begitulah orang-orang lìberal yang pluralìs,
yang menyamaratakan semua agama, Hingga Firman Allah yang menyatakan
bahwa Islamlah satu-satunya agama yang diridhai-Nya pun ditentang oleh
orang-orang ini. Selain terbitnya buku fikih lintas agama itu,
pemikiran liberal mereka masukkan keberbagai arah, di antaranya ke
kampus-kampus dan yang paling berbahaya adalah ke media-media,
terutama televisi yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Organisasi terdepan dari golongan orang-orang liberal saat ini adalah
Jaringan Islam Liberal (JIL) yang sempat dikoordinir oleh Ulil Abshar
Abdallah yang kini berkecimpung di dunia politik dengan masuk ke
partai Demokrat, Namun sebagian ulama lebih suka menyebutnya dengan
Jaringan Iblis Liberal. Menurut para ulama nama Islam tak patut dibawa
oleh golongan ini karena pemikirannya sangat menyimpang dari ajaran
Islam.
Umat Islam memang harus hati-hati terhadap pemikiran orang-orang
liberal ini, mereka memang sering mangap lebar di media dengan
membungkus kata-kata yang indah namun sesungguhnya berisi racun.
Mereka kerap membela kemaksiatan dan kelompok penista agama dengan
dalih Hak Azasi Manusia (HAM). Sekali lagi mengingatkan bagi kaum
muslimin jangan sampai tertipu meskipun orang-orang liberal ini
bergelar profesor, cendikiawan ataupun kyai jika tidak sesuai Islam.
06 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar