Peran media baik cetak, elektronik maupun online sangatlah besar pengaruhnya dalam membentuk opini publik, namun media-media tersebut tidaklah obyektif dalam menyampaikan berita, karena mereka tidak hanya mencari keuntungan tapi juga punya misi. Baik misi politik atau misi ideologi. Inilah yang harus diwaspadai! Konten berita atau opini mereka akan menyudutkankan lawan politik atau lawan ideologinya. Sementara untuk memuluskan misinya. Mereka akan membuat pencitraan dengan berita yang masif, intensif dan sistematis melalui sosok-sosok pilihan atau peristiwa-peristiwa fenomenal. Sosok-sosok pilihan tentu saja orang yang ideologinya sama atau jika tidak sama ya minimal orang yang sangat toleran. yang mudah diberi imbalan berupa uang, popularitas dan kekuasaan. Mengenai peristiwa-peristiwapun sama, jika hal negatif menimpa lawan politik dan ideologinya maka berita keburukan itu akan diberitakan selebar-lebarnya bahkan diperluas sampai keluar substansinya, namun jika hal negatif itu menimpa orang seideologi atau sepaham dalam politik maka akan diberitakan sesedikit mungkin atau kalo bisa malah ditutupin. Sebaliknya jika hal positif dilakukan oleh lawan politik dan ideologinya, maka akan diberitakan secara singkat dan alakadarnya bahkan tak jarang dilewat saja tidak diberitakan, sementara jika hal positif dilakukan oleh orang yang seideologi maka akan diberitakan sebesar-besarnya dan dikupas habis bahkan disanjung-sanjung setinggi langit. Mending kalau hal positif itu benar. Gimana coba kalo rekayasa??
Selain konten berita yang harus sejalan dengan kehendak sang pemilik media, bisa saja konten berita atau opini itu adalah pesanan dari orang atau sekelompok orang yang mempunyai finansial yang kuat untuk memuluskan misi politik dan ideologinya.
Jadi kesimpulannya janganlah mudah terprovokasi oleh media, jangan langsung percaya saat menerima berita, carilah berita dari sumber yang berbeda lalu dikomparasi dan dikaji dengan matang. Dan yang paling penting kita harus tahu siapa pemilik medianya, apa ideologinya agar kita bisa lebih waspada dan teliti saat menerima berita yang datang.
19 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar